QC 7 TOOLS ( 7 Alat Pengendali Kualitas)
QC 7 Tools
(7 Alat pengendalian Kualitas)
Kerangka Pelatihan:
n- Penggunaan Data Statistik Dalam Proses Manufakturing
n- Pengenalan 7 Alat Pengendalian Kualitas
Penggunaan Data Statistik Dalam Proses Manufakturing
Gerakan kualitas menggunakan pendekatan ilmiah untuk pertama kalinya pada tahun 1931 dengan dipublikasikannya hasil karya W.A. Shewhart, seorang peneliti kualitas dari Bell Telephone Laboratories. Ia menyatakan bahwa variabilitas merupakan suatu kenyataan dalam industri dan dalam hal ini dapat dipahami dengan menggunakan prinsip probabilitas dan statistik.
Penggunaan Data Statistik Dalam Proses Manufakturing
n1. Variabilitas
Keadaan ketidak seragaman yang dihasilkan.
n2. Probabilitas
Pemahaman pada sebuah kemungkinan.
n3. Statistic
Pengumpulan dan pengolahan data menjadi sebuah informasi.
n4. Deviasi
Keadaan ketidaksesuaian dengan standar yang dibuat.
Pengenalan 7 Alat Pengendalian Kualitas
Pakar kualitas W. Edwards Deming mengajukan cara pemecahan masalah melalui Statistical Process Control (SPC) yang dilandasi 7 alat statistik utama, yaitu:
1.1. Diagram Sebab Akibat
2.2. Check Sheet
3.3. Diagram Pareto
4.4. Run Chart dan Control Chart
5.5. Histogram
6.6. Stratifikasi
7.7. Diagram Scatter
1) Diagram Sebab Akibat
Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan (Fishbone Diagram) yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1950 oleh seorang pakar kualitas Jepang, Kaoru Ishikawa.
Alat ini merupakan satu satunya alat dari 7 alat SPC yang tidak didasarkan pada statistika. Manfaat diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab dari gejala, memfokuskan perhatian pada hal hal yang relevan, serta dapat diterapkan pada setiap masalah.
2) Check Sheet
Dalam TQM, data di-ibaratkan sebagai bahan bakar yang digunakan pada suatu mesin. Check sheet merupakan alat pengumpul dan analisis data. Tujuan digunakannya alat ini adalah untuk mempermudah proses pengumpulan data bagi tujuan-tujuan tertentu dan menyajikannya dalam bentuk yang komunikatif sehingga dapat dikonversi menjadi informasi.
3) Diagram Pareto
Diagram ini digunakan untuk mengklasifikasikan masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah didiagramkan menurut prioritas dan tingkat kepentingannya, dengan menggunakan format grafik batang, dimana 100% menunjukan kerugian total.
Prinsip yang mendasari diagram ini adalah aturan ’80-20’ yang menyatakan bahwa ’80% of the trouble comes from 20% of the problems’.
4) Run Chart dan Control Chart
Run chart (trend chart) digunakan untuk mengidentifikasi kecendurungan (trend) yang terjadi dengan jalan menggambarkan atau memetakan data selama periode waktu tertentu. Kecendurungan (trend) tersebut sangat berguna dalam memisahkan sebab dari gejala.
Dalam setiap proses selalu ada dua jenis variasi, yaitu variasi yang tidak terelakkan yang timbul dalam kondisi normal dan variasi yang disebabkan oleh suatu masalah (abnormal).
Grafik ini mendeteksi penyimpangan abnormal dengan bantuan grafik garis. Grafik ini berbeda dari grafik garis standar dengan adanya garis kendali batas (limit) ditengah, atas dan bawah.
5) Histogram
Histogram merupakan suatu diagram yang dapat menggambarkan penyebaran atau standar deviasi suatu proses. Data frekuensi yang diperoleh dari pengukuran menunjukkan suatu puncak pada suatu nilai tertentu. Variasi ciri khas kualitas yang dihasilkan disebut distribusi. Angka yang menggambarkan frekuensi dalam bentuk batang disebut histograin.
7) Diagram Scatter
Dua buah variabel yang sesuai dipetakan dalam sebuah diagram sebar (scatter). Hubungan antara titik-titik yang dipetakan menggambarkan hubungan antara kedua variabel tersebut
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT